Bromometri
merupakan salah satu metode titrimetri. Pada metode ini digunakan bromin,
sebagai oksidator. Brom akan direduksi oleh zat-zat organik dan terbentuk
senyawa hasil subtitusi yang tidak larut dalam air. Brom juga dapat digunakan
untuk
menetaplam kadar senyawa-senyawa organik yang mampu bereaksi secara adisi atau subtitusi dengan brom.
menetaplam kadar senyawa-senyawa organik yang mampu bereaksi secara adisi atau subtitusi dengan brom.
Bromo-bromatometri
merupakan salah satu metode penetapam kadar suatu zat dengan prinsip reaksi
reduksi-oksidasi. Oksidasi adalah suatu proses yang mengakibatkan hilangnya
aatu elektron atau lebih dari dalam zat (atom, ion atau molekul). Bila suatu
unsur dioksidasi, keadaan oksidasinya berubah ke harga yang lebih positif.
Suatu zat pengoksidasi adalah zat yang memperoleh elektron, dan dalam proses
itu zat tersebut direduksi. (1)
Reduksi
sebaliknya adalah suatu proses yang mengakibatkan diperoleh satu elektron atau
lebih oleh zat (atom, ion atau molekul). Bila suatu unsur direduksi, keadaan
oksidasi berubah menjadi lebih negatif (kurang positif), jadi suatu zat
pereduksi adalah zat yang kehilangan elektron, dalam proses itu zat ini
dioksidasi. (1)
Oksidasi
dan reduksi selalu berlangsung dengan serempak. Ini sangat jelas karena
elektron yang dilepaskan oleh sebuah zat harus diambil oleh zat yang lain.jika
orang membicarakan oksidasi suatu zat, ia harus ingat bahwa pada saat yang sama
reduksi dari suatu zat juga berlangsung. (3)
Bromatometri
merupakan salah satu metode oksidimetri dengan dasar reaksi dari ion bromat
(BrO3). Oksidasi potensiometri yang relatif tinggi dari sistem ini menunjukkan
bahwa kalium bromat adalah oksidator kuat. Hanya saja kecepatan reaksinya tidak cukup tinggi. Untuk menaikkan
kecepatan ini titrasi dilakukan dalam keadaan panas dan dalam lingkungan asam
kuat. Adanya sedikit kelebihan kalium bromat dalam larutan akan menyebabkan ion
bromida bereaksi dengan ion bromat, dan bromin yang dibebaskan akan merubah
larutan menjadi warna kuning pucat, warna ini sangat lemah sehingga tidak mudah
untuk menetapkan titik akhir. (2)
Bromin yang
dibebaskan ini tidak stabil, karena mempunyai tekanan uap yang tinggi dan mudah
menguap, karena itu penetapan harus dilakukan pada suhu terendah mungkin, serta
labu yang dipakai untuk titrasi harus ditutup.
Metode
bromometri dan bromatometri ini terutama digunakan untuk menetapkan
senyawa-senyawa organik aromatis dengan membentuk tribrom substitusi. Metode
ini dapat juga digunakan untuk menetapkan senyawa arsen dan stibium dalam
bentuk trivalent walaupun tercampur dengan stanum valensi empat. (2)
Dalam suasana
asam, ion bromat mampu mengoksidasi iodida menjadi iod, sementara dirinya
direduksi menjadi brimida :
BrO3- +
6H+ + 6I+ → Br- + 3I2 + 3H2O
Tidak mudah
mengikuti serah terima elektron dalam hal ini, karena suatu reaksi asam basa
(penetralan H+ menjadi H2O) berimpit dengan tahap
redoksnya. Namun nampak bahwa 6 ion iodida kehilangan 6 elektron, yang pada
gilirannya diambil oleh sebuah ion bromat tunggal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar